23 Februari 2010

Hush....menunggu memang tidak menyenangkan. Kalo tau jadinya begini, mending gua kagak usah resign terburu-buru dari kantor yang lama. Penghasilan dua bulan sebesar 10 juta rupiah kan sebenarnya bisa gua dapetin, plus uang cuti jadi totalnya bisa mencapai 13 juta. Cukup lumayan buat nambah-nambahin biaya nikah.

Coba dulu gua bertanya-tanya ke teman-teman yang lebih dulu masuk PNS, nasib gua kagak bakal begini kali. Uang ludes,tagihan tetep harus dibayar, utang kartu kredit numpuk, duh....kagak jelas amat sih nih kapan pengumumannya....

sekarang gua cuma meratapi dan menyesali keputusan gua aja yang ternyata menyia-nyiakan waktu dan produktifitas gua. Gajian baru keterima nanti bulan Mei, trus sekarang harus bisa survive...sial...sial...sial....

01 Februari 2010


25 Gulden Seri Bingkai 1828

Uang kertas pertama De Javasche Bank yang diedarkan mulai tahun 1828 dan ditarik kembali tahun 1864. Tanda pengaman berupa tanda air bertuliskan De Javasche Bank dan warna dominannya adalah putih. Disain muka berupa bentuk cek dengan hiasan bingkai bercorak musik, dan tidak ada disain pada bagian belakang. Uang ini dicetak oleh Perusahaan Johan Enschede en Zonen. Penandatanyan uang ini adalah Mr. C. De Haan (Presiden DJB), O.M. Roberts (Direktur), dan C.J. Smulders (Sekretaris).



Uang Kerajaan Majapahit

Uang kerajaan Majapahit terbuat dari tembaga dengan ukuran diameter 29-86 mm, berat 16-21,3 gram, dan tebal 2-6 mm. Pada bagian depan terdapat gambar relief wayang, alat senjata berbentuk cakra, sesaji, dan pohon beringin. Di bagian belakang terdapat gambar relief pohon, peralatan senjata, dan sesaji, biasanya mengandung cerita rakyat yang terkenal seperti Damarwulan. Uang ini beredar pada abad ke-14 sampai 16. Oleh masyarakat Jawa, uang ini diberi nama Gobog yang berarti tidak berlaku lagi. Sejak tidak digunakan sebagai alat tukar, uang ini berubah fungsi sebagai jimat atau amulet.

Mengurus Jamsostek

Hari selasa, tanggal 26 Januari 2010 yang lalu saya berniat untuk mengurus dana Jamsostek. Setelah mencari-cari informasi, saya mendapatkan berbagai macam informasi tentang cara untuk mencairkan dana jamsostek. Ada yang bilang setelah 5 tahun masa bekerja, ada pula yang bilang dana tersebut langsung cair sebulan setelah pengurusan. Dan informasi yang terakhirlah yang saya jadikan semangat untuk mendapatkan dana jamsostek tersebut (lumayan lah, buat nambah-nambah modal untuk resepsi pernikahan.

Saya sebelumnya terdaftar sebagai peserta jamsostek mulai bulan Juni 2007, dan saya mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja mulai bulan Januari 2010. Jadi saya telah bekerja selama 2,5 tahun. Saya mundur dari perusahaan saya karena diterima sebagai CPNS di salah satu Departemen.

Pagi hari, tanggal 26 Januari 2010 saya meluncur ke kantor saya yang lama di Jalan Kapten Tendean untuk membuat surat keterangan pernah bekerja di perusahaan tersebut. Kira-kira saya mengurus surat tersebut selama 30 menit, dan langsung menuju kantor cabang Jamsostek di kawasan Wijaya Grand Center, Kebayoran Baru.

Tiba di kantor cabang Jamsostek, saya langsung masuk ke dalam kantor Jamsostek, dan melihat peraturan untuk mencairkan dana jamsostek, kalo ngga salah peraturannya sebagai berikut:
1. Surat keterangan pernah bekerja beserta foto copy-nya;
2. Kartu kepersertaan Jamsostek beserta foto copy-nya;
3. Foto Copy KTP;
4. Foto Copy Kartu Keluarga;
5. Foto Copy Buku Tabungan untuk kepentingan transfer.

Saya merasa senang,karena persyaratan tersebut telah saya bawa dari rumah, dan langsung mengambil nomor antrian. Tetapi tiba-tiba, Satpam menyapa saya dengan ramah dan menanyakan maksud kedatangan saya. Dia langsung meminta saya memperlihatkan kartu kepesertaan Jamsostek, dan langsung berkata : "Mas, ini belum bisa dicarikan sekarang. Peraturan sekarang adalah 5 tahun plus 1 bulan. Jadi dana Jamsostek Mas, baru bisa dicairkan bulan Juli 2012. Trus, mas mending ngurusnya pas tahun 2012 aja...!!!"

Gubrak..!!!! serasa dunia runtuh (lebay banget ah..!!!), bayang2 dapat uang lenyap seketika. Ya sudah, harus siap-siap puasa karena CPNS kan gajiannya ngga tentu. Oh iya, pas nanya, kalo jadi PNS gimana??? Pak Satpam bilang harus menunjukkan fotocopy SK pengangkatan sebagai PNS...yah...berarti harus nunggu sampe tahun depan dong....sabar...sabar...sabar...!!!